Desa Paslaten, Kecamatan Kakas, Kabupaten Minahasa, baru saja menjadi tempat pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diinisiasi oleh dosen dan mahasiswa Universitas Sari Putra Indonesia Tomohon (UNSRIT). Program dengan tema “Menanamkan Kesadaran Lingkungan Sehat Melalui Pemberdayaan Masyarakat Mengolah Sampah Organik” ini dipimpin oleh tim pelaksana yang terdiri dari Selvie Serly Rumagit (8804430017), Kartini Estelina Tungka (0921048804), dan Tirsa Julianti Saruan (0910079102).
Dalam kegiatan ini, Puskesmas Kakas berperan sebagai mitra, membantu menangani permasalahan lingkungan yang kotor akibat sampah rumah tangga yang dibuang sembarangan, terutama di pesisir Danau Tondano. Masalah ini tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga menjadi sumber penyebaran penyakit menular. Selain itu, kurangnya sarana pembuangan sampah yang layak serta minimnya pengetahuan masyarakat tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) juga menjadi tantangan besar yang dihadapi penduduk setempat.
Sebagai solusi, tim UNSRIT memberikan pelatihan kepada masyarakat setempat tentang cara mengelola sampah organik. Penyuluhan mengenai bahaya membuang sampah sembarangan dan pengadaan sarana pembuangan sampah yang memenuhi syarat kesehatan juga dilakukan. Tidak ketinggalan, masyarakat diberikan pendidikan tentang penerapan PHBS guna meningkatkan kesadaran dan praktik hidup sehat di lingkungan mereka.
Kegiatan ini didanai melalui hibah dari DRTPM sebesar Rp. 19.996.000,-, dengan tujuan utama memberdayakan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mendukung pertanian lokal melalui penggunaan pupuk organik. Dengan pengetahuan baru yang diperoleh, masyarakat tidak hanya dapat mengelola sampah dengan lebih baik, tetapi juga memanfaatkannya untuk meningkatkan produktivitas pertanian mereka.
“Kami sangat senang dengan kehadiran tim UNSRIT di desa kami. Program ini sangat bermanfaat bagi kami, terutama dalam mengatasi masalah sampah yang selama ini menjadi tantangan besar juga masalah mahalnya pupuk Konvensional. Sekarang, dengan adanya pelatihan dan sarana yang diberikan, kami dapat menghemat biaya pembelian pupuk juga lingkungan kami menjadi lebih bersih, disisi lain kami juga mendapatkan pengetahuan baru tentang bagaimana menjaga kesehatan dan kebersihan,”
Ucap salah satu tokoh masyarakat setempat yang mengungkapkan rasa terima kasihnya atas program ini. Ia juga menambahkan bahwa pelatihan ini memberikan dampak positif bagi banyak warga, terutama petani, yang kini dapat memanfaatkan pupuk organik untuk lahan mereka.
Selain memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, kegiatan ini juga mendukung pencapaian IKU 2 dan IKU 5 bagi UNSRIT. Program ini juga merupakan bagian dari implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang melibatkan mahasiswa UNSRIT dalam kegiatan pengabdian masyarakat. Hasil dari kegiatan ini diharapkan dapat dipublikasikan dalam artikel jurnal JASINTEK, yang saat ini berstatus “submit”, serta diliput oleh media massa melalui situs berita online www.rri.co.id.
Dengan penerapan teknologi dan inovasi yang tepat, diharapkan masyarakat pesisir Danau Tondano dapat terus meningkatkan kualitas hidup mereka, khususnya dalam hal kebersihan lingkungan dan kesehatan. Partisipasi masyarakat yang antusias dalam program ini menunjukkan bahwa program ini telah memberikan manfaat yang sangat besar bagi kehidupan mereka sehari-hari.